Setelah All England, salah satu kompetisi badminton paling bergengsi yang akan digelar adalah Thomas Uber Cupt 2018. Bakal digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand pada 20-27 Mei nanti, proses drawing alias undian yang melibatkan 16 negara peserta sudah dilangsungkan hari Kamis (22/3) malam kemarin di Arnoma Grand Hotel, Bangkok.
Masing-masing dalam Thomas dan Uber, akan ada empat grup yang dihuni empat negara. Empat kekuatan besar badminton putra di dunia yakni China, Indonesia, Taiwan dan Denmark masing-masing dipisahkan untuk bergabung di grup A, B, C dan D. Grup paling mudah mungkin bisa dibilang dihuni oleh Denmark yang akan melawan Malaysia, Rusia dan Aljazair di grup D. Lalu China di grup A akan dihadang oleh India, Prancis dan Australia.
Taiwan di grup C akan saling bersaing dengan Jepang, Jerman serta Hong Kong. Sementara Indonesia sendiri harus melawan tuan rumah Thailand di grup B bersama dengan Kanada dan Korea Selatan. Jika Kanada dibilang yang terlemah, tidak bagi Thailand dan Korea Selatan yang memiliki tim putra cukup mumpuni.
Sejauh ini Indonesia dikabarkan akan mengirim 10 atlet tim putra dengan sudah memastikan ganda putra terbaik dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai tumpuan. Di sektor tunggal putra, Jonatan Christie kabarnya akan jadi pemain utama sementara dua pendampingnya masih didiskusikan antara Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik hingga Tommy Sugiarto. Di sektor ganda, Marcus/Kevin kabarnya bakal ditemani pasangan senior Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan. Namun bukan tak mungkin Fajar/Rian hingga Angga/Rian yang dikirim.
Tim Uber Masuk Grup Neraka
Jika tim Thomas Indonesia masih punya peluang lolos fase grup, langkah sangat berat bakal dilalui tim Uber. Greysia Polii dan teman-teman tergabung di grup D yang disebut grup neraka. Karena grup itu berisi China, Prancis dan Malaysia. Sementara negara yang paling berpeluang membawa Piala Uber yakni Jepang, ada di grup A bersama dengan India, Kanada dan Australia. Jepang diyakini bakal lolos dengan mudah.
Grup B untuk Uber dihuni oleh Thailand, Taiwan, Jerman dan Hong Kong. Sementara di grup C, wakil Asia yakni Korea Selatan akan melawan tim benua lain yakni Denmark, Rusia dan Mauritius. Melihat peluang yang ada, PBSI memang masih punya PR besar pada sektor putri. “Di Piala Uber harus kerja keras meski hasil kemarin di Kejuaraan Beregu Bulutangkis Asia (BATC) 2018 mampu tembus semifinal dan setelah sekian puluh tahun tak bisa kalahkan China, akhirnya bisa,” papar Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PBSI.
Budi pun memuji bagaimana semangat juang tim putri Indonesia dalam BATC sangat hebat meskipun ratu gaming akhirnya kandas di semifinal. “Kami di semifinal ketemu Jepang. Memang kalah 0-3, tapi Jepang mendapatkannya tidak mudah karena tiga-tiganya adalah pertandingan rubber game. Padahal tim putri Jepang dari tim lain tidak sekalipun melakukan rubber game. Jadi saya kira kami tidak perlu kecil hati, tapi harus persiapkan diri lebih baik,” seperti dilansir Detiksport.
Indonesia Bisa Dapatkan Piala Thomas 2018
Melihat kekuatan tim putra dan putri Indonesia di ajang Thomas Uber Cup, pebulutangkis legendaris Hariyanto Arbi bahkan menilai kalau Indonesia punya kans besar membawa pulang Piala Thomas. Penilaian Hariyanto ini berdasarkan performa Indonesia di BATC yang lolos dramatis 3-2 di semifinal atas Korea Selatan dan menang atas China di partai puncak.